LOKAVIDYA: DIGITRADISI – Merayakan Kearifan Lokal di Era Digital Bersama Mahasiswa Ilmu Komunikasi INABA

UNIVERSITAS INABA, Bandung. AKOBA Manevent Universitas INABA sukses menggelar acara LOKAVIDYA “DigiTradisi: Melestarikan Kearifan Lokal di Era Digital”, yang sukses diselenggarakan pada Kamis, 26 Juni 2025, di Ruang B.23 – B.25 Universitas INABA. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen generasi muda dalam menjaga identitas budaya di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi.

Dengan mengangkat semangat kolaborasi antara tradisi dan teknologi, acara ini berhasil menarik perhatian publik melalui pendekatan yang segar dan relevan. Budaya lokal yang biasanya dianggap kuno, justru tampil memikat dalam balutan kreativitas anak muda.

Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas INABA, Dr. Mochammad Mukti Ali, S.T., M.M., dan diisi dengan beragam kegiatan menarik seperti talk show, penampilan tari tradisional, fashion show budaya, seni musik, hingga door prize. Setiap rangkaian acara dirancang untuk memperkuat nilai-nilai budaya sekaligus memberi ruang ekspresi kreatif bagi mahasiswa.

Dzulqa, selaku Ketua Pelaksana LOKAVIDYA 2025, menyampaikan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini “Kami ingin menyampaikan bahwa budaya tidak hanya milik masa lalu, tapi juga bisa hadir dalam bentuk baru yang lebih dekat dengan generasi digital. Semoga Lokavidya menjadi langkah awal untuk lebih banyak karya budaya yang relevan dan kreatif dari generasi kita”.

Dewi, salah satu mahasiswa Akuntansi yang hadir sebagai pengunjung juga, memberikan kesan positifnya “Acaranya keren banget! Saya pribadi jadi lebih tertarik untuk tahu lebih dalam tentang budaya Indonesia. Salut buat teman-teman Ilkom!”

Acara LOKAVIDYA ini telah membuktikan bahwa budaya Indonesia bisa tetap hidup, bahkan berkembang, di tengah era serba digital. Melalui kombinasi media, seni, dan semangat muda, AKOBA Manevent Universitas INABA mengajak seluruh generasi untuk turut menjaga, mencintai, dan mempromosikan budaya lokal, bukan hanya di panggung pertunjukan, tapi juga di layar-layar digital. (Rizka Putri Aulia – Humas)