UNIVERSITAS INABA, Bandung – Pengetahuan dan keterampilan digital kader wisata dan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat meningkat signifikan pasca penyelenggaraan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tim Dosen Universitas Indonesia Membangun (INABA) dan STIE Gema Widya Bangsa (GEMA).
Ketua Tim PkM Syam Gunawan, S.Kom, M.Kom (Universitas INABA) mengungkapkan, hasil uji yang dilakukan kepada kader wisata dan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Cibiru Wetan menunjukkan adanya peningkatan skor terutama dalam dua aspek utama yaitu pemanfaatan teknologi dalam mendeteksi data pengunjung dan melakukan promosi digital untuk meningkatkan penjualan dan jangkauan pasar yang lebih luas melalui media sosial.
“Terjadi peningkatan skor post test menjadi 90 dibandingkan dengan pre test sebesar 70,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis, 28 November 2024.
Tim PkM di Desa Wisata Cibiru Wetan beranggotakan Dr. Erna Herlinawati, S.E, MSi (Universitas INABA), dan Dina Yulia Wijaya, Spd, MM (STIE Gema Widya Bangsa).
Syam Gunawan mengatakan, dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa kegiatan PkM berdampak positif terhadap kesadaran peserta akan pentingnya brand awareness melalui website.
Para peserta sebelumnya belum memaksimalkan penggunaan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk promosi, namun setelah pelatihan, mereka berhasil membuat dan mengelola media sosial serta website yang lebih terfokus untuk promosi wisata dan jangkauan pasar yang lebih luas.
Potensi Wisata
Desa Cibiru Wetan merupakan salah satu desa yang memiliki potensi wisata yang potensial dan dapat dikembangkan secara profesional, sehingga ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai Desa Wisata berdasarkan SK. Bupati no 556/KEP.770- DISBUDPAR/2020.
Desa Wisata Cibiru Wetan memiliki fenomena alam yang indah yang dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berkunjung melepaskan kepenatan dan menenangkan pikiran (refreshing). Dari desa itu wisatawan juga dapat menikmati keindahan Kota Bandung, mendapat edukasi wisata daerah berupa kesenian tradisional yang beraneka ragam dan belajar dari alam serta makanan kuliner khas setempat.
Pada Maret 2024, Tim PkM Universitas INABA dan STIE Gema melakukan kunjungan yang di temui oleh perangkat desa Cibiru Wetan dan juga Ketua Pengelola Desa Wisata Cibiru Wetan Ferdi Setia P, S.Sos.
Tim menjelaskan tujuan PkM untuk meningkatkan kemandirian mitra dalam digitalisasi promosi melalui program “Smart Digital” sehingga dikenal luas oleh wisatawan yang berdampak terhadap peningkatan jumlah wisatawan, pendapatan dan keberlanjutan program sebagai destinasi wisata digital berdaya saing yang menjadi inspirasi bagi desa wisata lainnya.
Fokus PkM adalah green economy sustainability dan pemanfaatan teknologi digital melalui pemberian bantuan, fasilitasi, advokasi, edukasi, dan kolaborasi dengan masyarakat dalam mencari solusi yang tepat, efektif, dan berkelanjutan.
Setelah pengajuan proposal hibah PkM ke DRTPM Kemenristekdikti disetujui, maka Tim PkM dan Tim Desa Wisata Cibiru Wetan mengadakan Forum Group Diskusi (FGD) Agustus 2024 untuk memilah dan memilih masalah yang bisa diselesaikan sesuai dengan budget anggaran hibah yaitu Rp21.226.000.
Adapun masalah mitra yang dipilih untuk diselesaikan adalah Pengembangan mitra desa untuk mengelola sistem IT dalam promosi Objek Wisata di Wilayah Desa Wisata Cibiru Wetan; Fasilitas pendukung dari Desa Wisata Cibiru Wetan (sarpras promosi); Pendampingan dan pemberdayaan Masyarakat dalam mempromosikan Desa Wisata Cibiru Wetan; Inovasi pengembangan Desa Wisata Cibiru Wetan; Pemanfaatan IPTEKS dan Digital Marketing; dan Pengembangan Konsep Digital Marketing.
Sementara solusi yang ditawarkan oleh tim PkM adalah Pembuatan alat inovasi pendeteksi pengunjung untuk wisata tangga seribu; Pembuatan alat promosi digital outdoor untuk menampilkan iklan digital; dan Pelatihan dan pendampingan pemandu wisata dan pembuatan video konten untuk media sosial.
Solusi tersebut ditujukan untuk pengembangan promosi mass tourism, membahas tuntas kekurangan dari pengelolaan sistem promosi yang telah dilakukan, menggali komponen-komponen budaya yang dapat dijadikan daya tarik wisata dalam upaya mendukung Desa Wisata Cibiru Wetan, unsur-unsur di dalamnya, serta pengembangan Desa Wisata berbasis lingkungan.
Pembuatan dan pemasangan alat inovasi deteksi pengunjung untuk wisata tangga seribu dilakukan pada Agustus 2024. Tujuan dari pemasangan alat ini adalah untuk mengetahui data jumlah pengunjung, sehingga data tersebut bisa diolah untuk kepentingan promosi digital marketing.
Sedangkan untuk pembuatan dan pemasangan alat promosi outdoor dilakukan Oktober 20024, alat ini digunakan sebagai sarana promosi agar para warga desa Wisata Cibiru Wetan bisa ikut berpartisipasi dan menggali potensi yang ada di Desa Wisata Cibiru Wetan.
Untuk pelatihan pemandu wisata dan juga content creator diadakan Oktober 2024 diikuti oleh para Kader Wisata dan juga Pokdarwis Desa Wisata Cibiru Wetan.
Syam Gunawan mengatakan, program PkM yang dilaksanakan di Desa Wisata Cibiru Wetan berhasil mencapai tujuan utama, yaitu pengolahan data pengunjung objek wisata tangga seribu dan promosi digital memberikan dampak terhadap kebermanfaatan ekonomi bagi masyarakat di Desa Wisata Cibiru Wetan.
“Dengan adanya pendampingan intensif, mitra berhasil mengelola data pengunjung dan melakukan promosi secara digital sehingga bisa meningkatkan jumlah wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Cibiru Wetan,” kata Syam Gunawan.
Keberhasilan ini, lanjut Syam Gunawan, menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi dan penggunaan sarana digital untuk melakukan promosi Desa Wisata Cibiru Wetan sangatlah membantu meningkatkan jumlah pengunjung wisata.
Untuk keberlanjutan program ini, pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan masih diperlukan dengan berkolaborasi dengan kader desa wisata, akademisi, pemerintah, dan instansi terkait.
Program pengabdian kepada masyarakat berikutnya dapat berfokus pada inovasi produk, peningkatan keterampilan digital lebih lanjut, serta penguatan jaringan pemasaran.
Menurut Syam Gunawan, dengan langkah-langkah ini, diharapkan promosi desa wisata Cibiru Wetan dapat menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, sehingga dampaknya semakin terasa bagi kemandirian ekonomi masyarakat di Desa Cibiru Wetan