BANDUNG – STIE Inaba (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun) kini telah bertransformasi menjadi Universitas INABA. Perubahan status tersebut juga diikuti dengan penambahan empat program studi (prodi) baru.
Selama berstatus STIE, Inaba hanya memiliki dua prodi. Dengan perubahan ini, prodi di perguruan tinggi tersebut genap menjadi enam setelah hadirnya Psikologi, Komunikasi, Sistem Informasi, dan Sistem Komputer untuk jenjang S1.
Dosen Universitas Inaba Moch Mukti Ali menerangkan, perubahan ini menjadi suatu keniscayaan bagi pihaknya. Sebab banyaknya tantangan di masa mendatang, terlebih dengan adanya Covid-19.
“Transformasi menjadi universitas untuk menjawab tantangan yang ada, juga membuka kesempatan yang lebih luas. Kita tahu sebuah organisasi harus adaptif dan adopsi dengan kondisi yang ada saat ini. Utamanya di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya usai acara halal bihalal dengan mitra sekolah dan insan media, di aula Kampus Universitas Inaba, Jalan Soekarno-Hatta No 448, Kota Bandung, Senin (31/5).
Dia menekankan, pihaknya mengikuti tren yang ada saat ini, seperti youtuber maupun vlogger. Maka dari itu, pihaknya mengonsentrasikan para mahasiswa ke arah tersebut. Apalagi, youtuber di masa sekarang ini cukup menjanjikan. Bahkan, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan properti untuk membuka prodi Magister Manajemen Properti.
“Karena kita satu-satunya yang akan membuat Magister Manajemen Properti di Indonesia, sehingga stakeholder properti bisa melanjutkan sekolah di kami dan menyandang gelar magister properti,” tuturnya.
Selanjutnya, Mukti menuturkan, pihaknya akan memberikan beasiswa kepada para influencer, karena mereka telah melakukan suatu yang riil dan memengaruhi banyak orang. Oleh karenanya, program kemahasiswaan Inaba akan berinovasi menuju ke arah yang sedang tren saat ini.
“Bahwa pendidikan itu untuk semua. Itu yang kita tekankan sekarang. Maka itu kami berharap dengan transformasi sebagai universitas, bisa memberikan kontribusi lebih terhadap negara,” imbuhnya.
Program unggulan Universitas Inaba
Di tempat sama, Kepala Humas Universitas Inaba Ari Hendro Saputro mengungkapkan, pihaknya kini memiliki program unggulan seiring perubahan dari sekolah tinggi menjadi universitas.
“Dan mahasiswa Inaba sebelum lulus, bisa dijamin kerja baik di BUMN, BUMD, perusahaan lokal maupun asing. Jadi sebetulnya empat prodi yang baru ini untuk menjawab tantangan 4.0,” ucapnya.
Ari mengklaim, lulusan Inaba selama ini tak sedikit yang bekerja di BUMN dan BUMD. Pasalnya, ujar Ari, mahasiswa tersebut telah melalui proses magang di BUMN dan BUMD supaya siap ketika masuk dunia kerja yang sebenarnya.
“Kami juga mengeluarkan sertifikasi kompetensi bagi para mahasiswa sebagai bukti bahwa mereka memiliki kemampuan. Seperti yang kita ketahui, sekarang untuk mencari pekerjaan itu sertifikasi sangat dibutuhkan,” terangnya.
Ari melanjutkan, sejumlah kegiatan non-akademik unggulan pun disiapkan. Mulai dari paduan suara mahasiswa, karate, teater mahasiswa, himpunan mahasiswa pecinta alam, basket, jurnalistik, lembaga dakwah kampus, hingga tim futsal.
Tak hanya itu, para mahasiswa juga dijejali mata kuliah kewirausahaan. Mata kuliah itu menjadi wajib, dengan harapan bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa ketika mereka lulus kuliah.
“Artinya ketika mereka tidak siap bekerja, maka berwirausaha bisa menjadi alternatif. Dan mereka sudah memiliki bekal untuk melakukan hal itu,” katanya.
Artikel ini telah tayang di JabarEkspres.com dengan judul Setelah 37 Tahun, STIE Inaba Kini Bertransformasi Jadi Universitas, https://jabarekspres.com/berita/2021/05/31/setelah-37-tahun-stie-inaba-kini-bertransformasi-jadi-universitas/.