
UNIVERSITAS INABA – Bandung. Pada hari Jumat, tanggal 21 Februari 2025, kami menyelenggarakan workshop pelatihan kesehatan mental “Training Gen Z Strong & Resilient” yang diadakan di ruang B. 2.5 Kampus INABA. Ustad Darlir Fajar sebagai narasumber Curhat Remaja di MQ-FM dan kang Ofick sebagai motivator be better academy. Lebih dari 150 mahasiswa dari berbagai program studi Universitas INABA hadir dan berperan aktif dalam acara ini.

Acara dimulai dengan sambutan dari wakil rektor Universitas Inaba yaitu Ibu Erna Herlinawati S.E., M.Si., dilanjut dengan sambutan dari ketua prodi psikologi, ibu kartika Nuradina S.Psi., M.Psi., Psikolog. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Generasi Z tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, serta bagaimana masalah mental seperti stres, kecemasan, atau depresi bisa mempengaruhi kualitas hidup mereka. Ustd. Darlir Fajar dan Kang Ofick mengajak para peserta untuk menggali lebih dalam mengenai:
- Penyebab seseorang bisa kena bullying
- Jenis dan ancaman dari bullying
- Cara agar kita tangguh dalam menghadapi bullying, burnout, dan kesepian
- Jomblo itu peluang bebas dan tumbuh
Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan hingga akhir, mereka berkesempatan untuk mendapatkan sertifikat pelatihan sebagai bentuk pengakuan atas partisipasi dan komitmen dalam meningkatkan kesehatan mental mereka. Baihaqi Al Buchori, salah satu peserta mengaku sangat terbantu dengan pelatihan ini “Dengan adanya pelatihan ini, aku jadi lebih paham bagaimana cara menghadapi bullying, burnout, dan kesepian tanpa ngerasa sendiri. Selain dapet tips buat mental makin strong, aku juga jadi lebih siap menghadapi hidup yang kadang berat, sambil tetep jadi orang yang peduli sama diri sendiri dan juga orang lain.” ujarnya.
Universitas Inaba berkomitmen untuk mengadakan lebih banyak kegiatan serupa di masa depan, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar untuk sukses di bidang akademis, tetapi juga memiliki kapasitas emosional dan mental yang kuat. Dengan demikian, mereka dapat menjadi individu yang lebih baik, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya. Kesehatan mental adalah kunci untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan bahagia. (Rizka Putri Aulia) – HUMAS