Skip to content 
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Mahasiswa ilmu komunikasi memiliki modal kuat menjadi copywriter andal di era digital.
Sebab, lebih dari separuh kemampuan dalam memproduksi naskah iklan atau promosi dengan metode persuasif sudah dikuasai.
Memproduksi copywriting atau naskah untuk promosi membutuhkan proses kerja jurnalistik, atau kerja wartawan. Tentu, untuk melakukan proses ini, seorang copywriter tidak harus berstatus wartawan.
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
“Kerja jurnalistik ini meliputi pencarian data atau riset data, lalu memilah dan memvalidasi pada kumpulan fakta atau data yang serupa, kemudian merekonstruksi menjadi sebuah tulisan utuh yang menarik untuk dibaca,” jelas Manajer Online Tribunjabar.id, Kisdiantoro, di Kuliah Umum Teknik Copywriting and Advertising di Era Digital di Universitas Indonesia Membangun (INABA) Jalan Seokarno Hatta 448 Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, kemampuan melakukan kerja jurnalistik dan menulis menggunakan pilihan angle dan headline yang kuat, kata yang tepat, kalimat yang menarik, runtut, sudah dimiliki mahasiswa ilmu komunikasi.
Kuliah Umum Teknik Copywriting and Advertising di Era Digital di Universitas Indonesia Membangun (INABA) Jalan Seokarno Hatta 448 Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/7/2023). (Dok Universitas INABA)
Riset diperlukan agar copywriting dibuat di antaranya berdasarkan kebutuhan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Modal berikutnya adalah kemampuan mengatahui cara kerja platform digital.
Mengapa, produk copywriting yang menarik dan nyaman dibaca manusia, tidak akan terdistribusikan secara luas kepada pembaca jika tidak bisa ditemukan di mesin pencari digital.
Ingat! Perilaku pembaca hari ini telah berubah. Mereka akan memilih informasi sesuai kebutuhan dan menemukannya di mesin pencari, seperti Google, Yahoo, Yandek, Microsof edge, msn, dan media sosial.
Bagaimana sebuah naskah promosi bisa ditemukan pembaca di mesin pencari adalah kemampuan lain yang juga wajib dipelajari di era digital.
“Untuk menjadi copywriter andal itu modalnya dua, punya kemampuan menulis untuk dibaca manusia (friendly to people) dan menulis untuk mesin (friendly to machine). Sekitar 191 juta lebih penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet, dan akan terus tumbuh. Maka, perilaku pembaca dan cara menemukan informasinya pun akan berubah,” jelasnya.
Direktur Jabar Telematika Thalhah Fakhrizal, dalam kulian umum ini menjelaskan tentang perubahan copywriting dari masa sebelum era digital hingga kini.
Dia juga menjelaskan proses kreatif menemukan ide-ide dalam copywriting.
Rektor Universita INABA Dr Mochammad Mukti Ali ST MM, dalam sambutannya menjelaskan, copywriting adalah hal yang penting di era digital.
Narasi yang menarik, memiliki nilai, akan membantu konsumen menemukan produk dan memberikan pertimbangan sebelum memutuskan tindakan.
“Copywriting era digital ini sangat penting. Wajib dipelajari, sebab perilaku konsumen juga berubah, mengunakan online. Semua platform belanja online, memerlukan copywriting untuk menjelaskan produk dan membuatnya lebih menarik. Tidak hanya produk, copywriting juga dibutuhkan untuk branding,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Copywriting di Era Digital, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Punya Modal Kuat Jadi Copywriter Andal, https://jabar.tribunnews.com/2023/07/21/copywriting-di-era-digital-mahasiswa-ilmu-komunikasi-punya-modal-kuat-jadi-copywriter-andal.
